Jumat, 27 Mei 2011


Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan???

0







         Belajar kadang kala adalah hal yang sangat membosankan bagi para pelajar. 
Banyak hal yang membuat belajar itu terasa sangat membosankan.
Saya juga sering mengalami hal demikian.
Terkadang ada rasa malas yang sangat besar ketika akan pergi kekampus, dan saat mengikuti pelajaran, saya sering kali merasa ngantuk, bosan, capek, dll dan yang muncul adalah doa agar pelajaran yang saya bosan itu cepat berakhir.


Mengapa kita bisa merasakan bosan saat belajar...
Coba kita tanya pada diri kita, apa yang memuat kita merasa bosan..
Saya juga pernah bosan, sering malah. Apalagi kalau gurunya bukanlah favorit saya dan cara mengajarnya mebosankan, maka saya akan lebih memilih melihat-lihat keluar kelas atau pun bersms ria dengan teman-teman saya saat guru menerangkan (sangat tidak terpuji, tapi itu lah kenyataannya). 
Hahaha …


Tapi  disini saya akan memberi sedikit sosuli dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.


Pertama, analisis dulu mengapa anda bosan. 
Apakah karena gurunya?? 
Atau karena pelajarannya seperti tidak menarik?? 
Atau karena anda sudah mencoba mengikuti dengan baik tetapi tidak bisa juga??


Kedua, setelah kita mengetahui apa penyebabnya coba kita mengambil sedikit sisi positif dari pelajaran tersebut sehingga membuat kita tergerak atau terdorong untuk mempelajarinya.
Misalnya: saat saya di SMA dulu, saya sangat tidak meyukai pelajaran biologi. Karna banyak faktor, guru yang galak, pelajarannya yang sulit, kata-katanya yang aneh dan sulit dihapalkan. Tapi saya selalu berpikir "Saya harus belajar ini, agar saya bisa jadi dokter" (padahal saya tidak niat jadi dokter), tapi saya mengatakannya dalam hati saya agar muncul sedikit rasa menyenangkan terhadap pelajaran tersebut.


Ketiga, mungkin ini agak sedikit sulit, terkadang seorang pelajar sangat tidak nyaman menghadapi pengajar yang agak sedikit galak dan menakutkan. Tapi ini memang hal yang sangat sulit, karena disetiap sekolah pasti ada saja pengajar yang dianggap galak oleh pelajar Untuk mengatasi hal ini coba bayangkan bahwa pengajar yang menurut banyak pelajar galak itu adalah sosok pengajar yang sangat lembut dan penuh perhatian. ^_^


Keempat, cari teman yang dapat membuat kamu nyaman dan dapat bertukar pikiran. Agar saat kamu merasa belajarnya sangat tidak menyenangkan kamu dapat bertanya ataupun belajar dengan teman mu tersebut.


Kelima, munculkan lah motivasi instrinsik dalam dirimu bahwa belajar itu adalah cara untuk dapat menggapai cita-cita dan masa depan yang indah....
(walaupun saya juga agak sulit melakukan ini)..


Semoga ini bermanfaat bagi pembaca dan juga penulis (yang sebenarnya sangat malas belajar)...
Terlihat memalukan sih, tapi itu lah kenyataannya..

Bukan kah kejujuran itu baik??
Hehehehe..  ^_^


Senin, 16 Mei 2011


0
Tema : Peran Teknologi sebagai Media Pembelajaran pada Mahasiswa
Judul :



PEMANFAATAN TEKNOLOGI IN-FOCUS PADA KEGIATAN PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA




A.    PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus bahkan berlangsung dengan cepat. Pengaruh perkembangan teknologi dan informasi meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Teknologi mulai  diterapkan dalam pendidikan karena adanya pandangan, bahwa science diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berbagai macam produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran seperti in-focus, laptop, video, televisi, dan sebagainya menunjukkan bahwa kehadiran produk teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu keniscayaan dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Berdasarkan paparan di atas, kami ingin mengetahui tentang peranan salah satu teknologi yang sekarang mulai digunakan dalam kegiatan perkuliahan, yaitu in focus. Oleh karena itu, kami mengambil judul PEMANFAATAN TEKNOLOGI IN-FOCUS PADA KEGIATAN PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Judul ini berhubungan dengan topik yang diberikan yaitu Peran Teknologi sebagai Media Pembelajaran pada Mahasiswa. Tugas ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Mini Proyek mata kuliah Psikoloogi Pendidikan dibawah bimbingan Ibu Filia Dina Anggaraeni.
Alasan kami memilih judul tersebut dikarenakan belum optimalnya penggunaan teknologi di zaman yang sudah sangat maju. Hal ini berdasarkan pengamatan kami pada berbagai kegiatan perkuliahan yang belum mengoptimalkan penggunaan in focus di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Memang, ada beberapa kegiatan perkuliahan yang didominasi dengan penggunaan in focus, namun ada juga yang belum menggunakannya. Kami mengaitkan fenomena tersebut dengan teori Psikologi Pendidikan yaitu Sumber Belajar Dalam Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sumber belajar dipilih berdasarkan kompettensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dasar. Sumber-sumber belajar sebaiknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada mahasiswa. Penggunaan sumber belajar yang tepat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran.

B.     LANDASAN TEORI

Teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik-teknik, dan alat-alat baru untuk memperbaiki prosespembelajaran. Teknologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah tentang belajar dan kondisi belajar untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi pengajaran dan pelatihan.kurikulum dan teknologi pendidikan saling melengkapi. Teknologi pendidikan memiliki peran yang besar pada pengembangan kurikulum karena dalam merancang, menyusun, dan mengembangkan kurikulum menjadi sumber yang menentukan strategi pembelajaran dengan menempatkan pengajar tidak hanya sebagai pelaksana, namun sebagai perekayasa dalam proses pembelajaran. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber  belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan sudah tersedia, sehingga memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam.
Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran. Sumber  belajar dipilih berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dasar. Sumber-sumber belajar sebaiknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada mahasiswa. Penggunaan sumber belajar yang tepat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran.
Sumber belajar berfungsi untuk:
1.      Pengembangan bahan ajar secara ilmiah dan objektif.
2.      Mendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis.
3.      Membantu pengajar dalam mengefisienkan waktu pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang efektif.
4.      Meringankan tugas pengajar dalam menyajikan informasi atau materi pembelajaran, sehingga pengajar dapat lebih banyak memberikan dorongan dan motivasi belajar kepada peserta didik.
5.      Meningkatkan keberhasilan pembelajaran karena peserta didik dapat belajar lebih cepat dan menunjang penguasaan materi pembelajaran.
6.      Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga peran pengajar tidak dominan dan menciptakan kondisi atau lingkungan belajar yang memungkinkan peserta didik belajar.
7.      Peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minatnya.
8.      Memberikan informasi atau pengetahuan yang lebih luas tidak terbatas ruang, waktu, dan keterbatasan indera.
Berbagai sumber belajar dapat digunakan baik oleh pengajar maupun peserta didik dalam pembelajaran, termasuk di dalamnya pembelajaran berbasis TIK, antara lain:
1.      Buku Kurikulum. Buku kurikulum sangat penting sebagai pedoman untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pembelajaran. Pengajar harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar yang terperinci.
2.      Buku Teks. Buku teks digunakan sebagai sumber bahan belajar. Buku teks tidak selamanya harus satu jenis atau dari satu orang pengarang saja,melainkan hendaknya bervariasi agar mendapatkan materi pembelajaran yang luas.
3.      Sumber belajar media elektronik hasil rekayasa teknologi. Sumber belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi.  Media elektronik adalah komputer (seperti internet), televisi, VCD/DVD, radio, kaset, dan sebagainya. Media elektronik ini yang dimanfaatkan adalah program-programnya yang berkaitan dengan bahan belajar suatu mata pembelajaran.
4.      Internet. Internet dengan jaringan kerjanya (network) merupakan sumber untuk mendapatkan segala macam bahan ajar. Bahan ajar tersebut bisa dicetak atau dicopy.
5.      Penerbitan Berkala. Penerbitan berkala seperti surat kabar harian atau majalah yang terbit mingguan atau bulanan. Penerbitan ini bnayak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar. Penyajiaannya menggunakan bahasa yang populer yang mudah dipahami, karena itu sangat baik jika dijadikan sebagai bahan ajar.
6.      Laporan Hasil Penelitian. Laporan hasil penelitian biasanya diterbitkan oleh lembaga penelitian, perguruan tinggi, atau para peneliti. Laporan hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan belajar yang aktual dan mutakhir.
7.      Jurnal. Jurnal adalah penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah. Isinya hasil penelitian atau hasil pemikiran yang sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan belajar. Hasil penelitian ini kebenarannya telah dikaji dan diuji.
8.      Narasumber. Narasumber adalah orang-orang yang mempunyai keahlian pada suatu bidang. Pemanfaatan narasumber bisa dihadirkan di kelas atau dikunjungi ke tempat kerja profesional tersebut.
9.      Lingkungan. Lingkungan ini seperti lingkungan alam, ekonomi, sosial, seni, budaya, teknologi, atau industri. Lingkungan dapat menjadi sumber belajar pada mata pelajaran terkait dengan penjelasan topik tertentu yang memerlukan pemanfaatan lingkungan. Misalnya, mempelajari materi pembelajaran tentang pertanian, maka peserta didik dibawa ke lingkungan sekitar persawahan. Untuk mempelajari tentang perdagangan, peserta didik dibawa ke pasar atau ke toko.
Pengklasifikasian sumber belajar, termasuk di dalamnya sumber belajar pada pembelajaran berbasis TIK, yang lain yaitu terbagi menjadi enam aspek, yaitu:
1.      Pesan (Message).
Pesan biasanya berupa perangkat lunak (software) seperti fakta, data/ide, atau informasi. Perangkat lunak ini disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik yang akan menerimanya. Perangkat lunak ini bisa disajikan melalui hardware. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan apa yang disampaikan, yaitu pesan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi yang berupa pesan tersebut.
2.      Manusia (People).
Manusia yaitu sumber belajar berupa orang yang menyampaikan pesan. Misalnya pengajar yang menyampaikan pesan belajar berupa materi pembelajaran kepada peserta didik. Sumber belajar itu diperlukan untuk menjawab pertanyaan siapa yang menyampaikan pesan itu, yaitu orang. Dengan demikian, proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berkomunikasi langsung dengan orang yang menjadi narasumbernya.
3.      Teknik (Technique).
Teknik yaitu kegiatan atau aktivitas menyampaikan pesan belajar. Misalnya, peserta didik mempelajari cara mengoperasikan komputer dengan teknik belajar mandiri. Sumber belajar itu untuk  pertanyaan dengan cara bagaimana pesan itu disampaikan yaitu teknik. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui teknik tertentu.
4.      Bahan (Materials)
Bahan yang dimaksud disini adalah bahan-bahan  yang mangandung pesan belajar yang dapat dipelajari. Ini meliputi bahan tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya, serta bahan-bahan yang tidak tercetak, yaitu bahan elektronik seperti televisi, radio, atau komputer. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan dengan apa pesan itu disampaikan, yaitu bahan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui bahan.
5.      Alat/Perlengkapan (Tool/Equipment)
Alat/Perlengkapan (Tool/Equipment) atau perangkat keras (hardware) sebagai media untuk menyajikan perangkat lunak (software). In-focus, untuk menampilan materi atau program yang terdapat pada video, televisi, komputer, dan sebagainya. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan dengan apa pesan itu disampaikan, yaitu alat. Proses pembelajaan yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi menggunakan berbagai alat yang menunjang.
6.      Lingkungan (Setting)  
Lingkungan yang dimaksud disina adalah tempat dan situasi disampaikannya pesan belajar. Tempat yang dimaksud adalah ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan situasi menunjukkan lingkungan bukan fisik, seperti cuaca, iklim, udara, dan sebagainya. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan dimana pesan disampaikan, yaitu dilingkungan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung ditempat atau lingkungan belajar.
7.      Alat/Perlengkapan (Tool/Equipment)
Alat/Perlengkapan (Tool/Equipment) atau yang biasa disebut perangkat keras (hardware). Alat ini untuk menyajikan sumber belajar dalam bentukperangkat lunak (software). Misalnya Overhead Projector (OHP) untuk menampilkan program yang terdapat pada transparansi, televisi, komputer, dan sebagainya.
            Berdasarkan landasan teori di atas muncul suatu permasalahan apakah in-focus memang sudah efektif diterapkan dilingkungan perkuliahan. Mengingat bahwa sumber belajar dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar yang tepat juga menunjang keefektifan proses pembelajaran.

C.    ALAT DAN BAHAN

-   Kamera
-          Alat Tulis
-          Angket
-          Reward berupa Permen

D.    ANALISIS DATA

            Kami menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk angket. Angket berisi 8 pertanyaan mengenai tanggapan responden tentang penggunaan in-focus dalam perkuliahan mereka dan seefektif apakah peranan in-focus tersebut. Kami memilih 60 responden secara acak dari beberapa fakultas di Universitas Sumatera Utara. Dengan menggunakan angket ini kami berharap dapat mengetahui bagaimana sebenarnya peran in-focus dalam membantu proses perkuliahan di beberapa fakultas di Universitas Sumatera Utara. Karena seperti yang kita ketahui tidak semua fakultas harus menggunakan in-focus dalam proses perkuliahan. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui bagaimana sebenarnya peran in-focus bagi responden.
            Kami memilih sampel secara acak di beberapa fakultas di Universitas Sumatera Utara untuk tugas proyek mata kuliah Psikologi Pendidikan.

JADWAL PELAKSANAAN

No
Jadwal Kegiatan
Mei
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
1.
Mengganti topik awal menjadi Peran teknologi sebagai media belajar pada mahasiswa
-
-
X

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.
Menyusun perencanaan proyek
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.
Membeli Reward untuk responden
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
Merampungkan tugas perencanaan
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.
Evaluasi dan bimbingan dengan Dosen Pengampu
-
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
6.
Menyebarkan angket
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
-
-
-
-
-
7.
Membuat rancangan Pelaporan dan Evaluasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
8.
Mendesaign Poster
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
9.
Posting Blog
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X

KALKULASI BIAYA

No
Rincian Pengeluaran
Biaya yang dikeluarkan
1
2
3
Pembelian Reward untuk responden
Print Out Angket
Fotocopy angket
Rp 15.000
Rp 2.000
Rp 12.000

E.     PELAPORAN DAN EVALUASI

a.      Analisis Data
1.      Peranan dan pemanfaatan teknologi pada kegiatan perkuliahan di kampus subjek.
Data yang kami peroleh berdasarkan angket disimpulkan bahwa teknologi sangat berperan dan bermanfaat dalam mendukung kegiatan perkuliahan.
2.      Apakah kegiatan perkuliahan di kampus subjek menggunakan in-focus.
Data yang kami peroleh berdasarkan angket disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara telah menggunakan in-focus.
3.      Jika ya, apakah in-focus selalu digunakan pada  setiap kegiatan perkuliahan. Jika tidak, apakah menurut subjek terdapat perbedaan antara perkuliahan yang difasilitasi in-focus dengan yang tidak difasilitasi in-focus sama sekali.
Menurut data yang kami peroleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengatakan hanya 50 % menggunakan in focus dan 50 % lagi menggunakan metode ceramah, karena tidak semua jurusan itu menggunakan atau memerlukan in focus dalam proses perkuliahan, seperti Fakultas MIPA maupun Teknik yang kebanyakan mata kuliahnya berbentuk hitungan, sehingga tidak memungkinkan penggunaan in focus dalam kegiatan perkuliahan.
4.      Teknologi yang sudah dimanfaatkan dalam mendukung kegiatan perkuliahan di kampus subjek.
-          In-focus
-          Wifi
-          Microphone
-          Speaker
5.      Kelebihan in-focus dalam kegiatan perkuliahan menurut subjek.
Dari data yang diperoleh :
-          Mengikuti perkuliahan dengan lebih menarik, tidak membosankan. Ini dikarenakan materi disertai dengan gambar dan video
-          Lebih mudah memahami karena tersaji dalam point yang lebih ringkas (rinci)
6.      Kekurangan in-focus dalam kegiatan perkuliahan menurut subjek.
Menurut data yang diperoleh :
-          Dosen terkesan monoton, karena hanya terpaku pada slide yang tersaji
-          Mahasiswa menjadi lebih pasif
-          Kewalahan bila listrik padam (penggunaan 100%  in-focus pada setiap perkuliahan)
7.      Apakah in-focus sangat penting sehingga harus disediakan dalam setiap kegiatan perkuliahan.
Sebagian besar dari subjek mengatakan bahwa in focus itu sangat penting, tapi tergantung materi apa yang sedang disampaikan. Mereka merasa in focus kurang cocok jika digunakan untuk materi yang berhubungan dengan hitungan. Dan lebh cocok digunakan untuk materi yang lebih banyak materi.
8.      Harapan subjek untuk keefektifan kegiatan perkuliahan sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dari data yang diperoleh, kebanyakan subjek berharap bahwa fasilitas teknologi seperti wifi, in focus, lebih ditingkatkan. Karena ada sebagian responden kami yang mengatakan, mereka sedikit kesulitan untuk mencari tugas atau bahan kuliah karena terbatasnya jaringan internet (wifi), dan sebagian kesulitan untuk mengikuti perkuliahan karena terbatasnya fasilitas in focus di beberapa kampus. Sehingga apabila pengeras suara tidak ada, ditambah lagi in focus tidak ada, maka materi yang disampaikan dosen tidak akan dapat dicerna dengan sempurna.

b.      Kesimpulan
-       Teknologi sangat berperan dan bermanfaat dalam mendukung kegiatan perkuliahan.
-       Sebagian besar kegiatan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara telah menggunakan in-focus.
-    Menurut data yang kami peroleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengatakan hanya 50 % menggunakan in focus dan 50 % lagi menggunakan metode ceramah, karena tidak semua jurusan itu menggunakan atau memerlukan in focus dalam proses perkuliahan, seperti Fakultas MIPA maupun Teknik yang kebanyakan mata kuliahnya berbentuk hitungan, sehingga tidak memungkinkan penggunaan in focus dalam kegiatan perkuliahan.
-     Teknologi yang sudah dimanfaatkan dalam kegiatan perkuliahan adalah : In-focus, Wifi, Microphone, Speaker
-       Kelebihan penggunaan in-focus menurut data yang kami peroleh adalah :
  * Mengikuti perkuliahan dengan lebih menarik, tidak membosankan. Ini dikarenakan    materi disertai dengan gambar dan video
    *  Lebih mudah memahami karena tersaji dalam point yang lebih ringkas (rinci)
-            Kekurangan penggunaan in-focus menurut data yang kami peroleh adalah :
    *         Dosen terkesan monoton, karena hanya terpaku pada slide yang tersaji
    *         Mahasiswa menjadi lebih pasif
    *      Kewalahan bila listrik padam (penggunaan 100%  in-focus pada setiap perkuliahan)
-  Sebagian besar dari subjek mengatakan bahwa in focus itu sangat penting, tapi tergantung materi apa yang sedang disampaikan. Mereka merasa in focus kurang cocok jika digunakan untuk materi yang berhubungan dengan hitungan. Dan lebh cocok digunakan untuk materi yang lebih banyak materi.
- Harapan subjek untuk keefektifan kegiatan perkuliahan sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dari data yang diperoleh, kebanyakan subjek berharap bahwa fasilitas teknologi seperti wifi, in focus, lebih ditingkatkan. Karena ada sebagian responden kami yang mengatakan, mereka sedikit kesulitan untuk mencari tugas atau bahan kuliah karena terbatasnya jaringan internet (wifi), dan sebagian kesulitan untuk mengikuti perkuliahan karena terbatasnya fasilitas in focus di beberapa kampus. Sehingga apabila pengeras suara tidak ada, ditambah lagi in focus tidak ada, maka materi yang disampaikan dosen tidak akan dapat dicerna dengan sempurna.

c.       Testimoni Anggota Kelompok
Kelompok :
-          Sri Rizki Amanda   (10-017)
-          Maria Siagian        (10-049)
-          Christian YWS       (10-099)

      Menurut kelompok kami banyak sekali kesulitan yang kita temui ketika membuat  tugas mini  proyek. Mulai dari perbedaan pendapat, sampai berselisih paham ketika milih topik. dan mendapat hambatan hingga mengganti topik. Terus terkadang kesel juga kalau lagi berbeda pendapat, dan masing-masing dari kita pertahanin ego. Dan yang paling penting bagiin angket itu ga semudah yang kami pikir. Banyak banget protes, pertanyaan, dll dari para temen-temen yang kami minta untuk mengisi angket kami. Tapi banyak juga hal positif yang bisa kita ambil. kita yang dulu tidak yang tau gimana cara dan ketentuan buat angket, menganalisis data, dll jadi tau gimana caranya. Jadi tambah pengetahuan baruuu deh..



Sumber :
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Munir., (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta


Poster kami... ^_^