Rabu, 14 November 2012


KOG NO KOMENNT??

0
"Mengapa mahasiswa psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?"

       Dalam hal ini saya juga termaksud salah satu mahasiswa yang tidak memberikan komentar pada posting yang dibuat oleh dosen pengampu Psikologi Belajar (Ibu Dina). Mengapa saya melakukan demikian padahal saya membaca dan mengikuti percakapan yang dilakukan oleh Ibu Dina dan juga beberapa mahasiswa yang mengomentari posting tersebut....???? 
       Secara pribadi saya mengakui bahwa saya merupakan mahasiswa yang "agak" pasif baik didalam kelas maupun diluar kelas. Saya memiliki pendapat tetapi sangat sulit untuk mengatakannya. Begitu juga dalam posting yang ibu berikan, saya sebenarnya ingin mengomentari apa yang ibu posting hanya saja saya merasa tidak yakin dengan apa yang mau saya komentari. Jadi saya memilih untuk membaca dan mengikuti saya apa yang diusulkan dan diputuskan nanti oleh teman-teman yang lain dan juga ibu. 
       Dengan tugas yang ibu berikan hari ini, cukup menyadarkan saya bahwa apa yang saya lakukan ini tidak baik dan perlu diperbaiki, karena sangat tidak menyenangkan ketika kita mengeluarkan sebuah ide dan membutuhkan saran dari orang lain, orang lain malah mengabaikan dan tidak memberikan respon dan saran terhadap ide yang kita usulkan. 

       Selain melalui pendapat pribadi saya, masalah ini juga dapat dibahas melalui teori-teori para tokoh Psikologi Belajar, seperti:

1. Teori Jean Piaget
    Dalam teori Piaget, ada istilah Asimilasi dan Akomodasi. Asimilasi dan Akomodasi berfungsi sama dalam menghadapi lingkungan pada semua peringkat fungsi kognitif. Dari yang saya simpulkan, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Psikologi Belajar cenderung tidak dapat melakukan proses Asimilasi. Dimana dikatakan asimilasi adalah struktur internal yang dapat memanfaatkan informasi. Disini Ibu Dina sudah memberikan sebuah informasi, tetapi kami tidak dapat mengintegrasikan informasi tersebut karena asimilasi kami terhadap informasi yang diberikan sangat rendah sehingga kami tidak mengomentari posting tersebut. 

2. Teori Albert Bandura

       Dalam teori Bandura, ada 3 interaksi antara faktor personal, perilaku, dan lingkungan. Ketiga interaksi ini memberi kontribusi pada perkembangan sistem pengaturan diri. Dalam teori ini juga disebutkan komponen belajar melalui modeling. Dari 3 interaksi dan juga komponen belajar modeling, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa cenderung untuk mengikuti (me-modeling) perilaku teman/mahasiswa lain yang juga tidak mengomentari posting yang dibuat oleh dosen pengampu. Secara personal mereka tidak mengomentari karena mahasiswa lain juga tidak mengomentari, timbulah perilaku ikut-ikutan untuk tidak mengomentari, ditambah juga lingkungan yang saat itu sedang mengadakan UTS. 

3. Teori Robert Gagne

       Dalam teori Gagne, ada Lima Variasi Belajar:
1. Informasi Verbal : Dimana dikatakan terjadi pengambilan informasi yang tersimpan. 
Dalam hal ini saya yakin bahwa seluruh mahasiswa sudah melakukan tahap ini, meraka pasti sudah mengambil informasi yang ibu berikan hanya saja tidak mengolah informasi yang ada.
 
2.  Keterampilan Intelektual : Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespon konseptualisasi lingkungan.
Dalam hal ini respon individu lebih dipengaruhi oleh lingkungan. Saya merasa mahasiswa bingung untuk memilih fokus terhadap UAS atau terhadap posting yang ibu berikan. Sehinga mereka memilih untuk tidak berkomentar diposting ibu dan lebih memilih untuk fokus terhadap ujian. 

3. Strategi Kognitif : Proses kontrol pelaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar. 

Dalam hal ini alasan mahasiswa tidak merespon dikarnakan mereka tidak dapat mengola ingatan, pemikiran, dan pemelajaran secara efisien. Mungkin dikarenakan banyaknya informasi (bahan ujian) yang mereka harus olah, mereka tidak dapat lagi mengolah (mengerti) stimulus (posting) yang ibu berikan.

4. Keterampilan Motorik : Kapabilitas "rencana eksekutif" untuk melakukan konsekuensi gerakan fisik.
Sebenarnya jika ditinjau melalui tahap variasi belajar ini, saya merasa hal ini tidak berhubungan dengan mengapa mahasiswa tidak mengomentari posting yang ibu buat, karena dalam mengomentari sebuah stimulus mahasiswa tidak membutuhkan gerakan fisik (keterampilan motorik) yang begitu berarti. Mahasiswa hanya dituntut untuk membaca informasi, memikirkan solusi, dan mengetik (membalas) solusi yang mereka anggap tepat.

5.  Sikap : Predisposisi ketindakan positif atau negatif terhadap orang, objek, atau peristiwa. 

Seperti yang dikatakan Gagne, sikap adalah keadaan yang memengaruhi atau mengatur perilaku, sikap juga menyebabkan kemungkinan dikerjakan tidaknya sejumlah tindakan. Dalam hal ini saya merasa sikap mahasiswa terhadap stimulus yang ibu berikan cenderung negatif. Hal ini bukan dikarenakan mahasiswa tidak peduli terhadap posting yang ibu berikan, tetapi hal ini lebih kepada karena mahasiswa sedang menjalani UTS, UTS menyebabkan mereka tidak menyikapi posting yang ibu berikan dengan sikap positif.