Pernah merasa sangat kacau??
Pernah berpikir apa yang kamu lakukan semuanya salah dan tidak bertujuan??
Pernah berpikir bahwa ini semua sia-sia??
Pernah berpikir bahwa kamu tidak sanggup LAGI...??
Itu semua saya alami selama 2 minggu belakangan ini..
Hal itu tentu menyiksa dan sangat menyiksa..
Ditambah saya sedang menghadapi UTS..
Hal itu jadi makin membuat kacau..
Apa yang saya lakukan..
Saya tidak dapat melakukan apa-apa..
Saya punya hati yang kacau..
Saya punya pikiran yang kacau..
Ibarat mobil, mereka berdua adalah mobil yang sudah dicuci bersih-bersih..
Tapi tidak ada bensin, dan akhirnya tidak bisa jalan..
Setiap orang pasti pernah mengalami keadaan seperti itu.
Hati dan Pikiran mengacaukan segalanya..
Tapi percaya lah, kalau kamu cermat, kamu dapat menemukan "bensin" mu disekitar mu.
Saya menemukan "bensin" saya, tapi sayang, saya menemukannya terlambat, saya menemukannya saat UTS saya telah berakhir, padahal saya sangat membutuhkan nya saat masa UTS..
skip to main |
skip to sidebar
^_^ RIRIS ^_^
Selasa, 05 November 2013
Selasa, 18 Desember 2012
UAS PSIKOLOGI BELAJAR ^_^
Berkaitan dengan perbandingan pemberian tugas pada mata kuliah
Psikologi Belajar dengan mata kuliah lain di semester ini
Secara
pribadi, saya sangat senang dengan mata kuliah Psikologi Belajar. Saya merasa
apa yang saya pelajari selama hampir 1 semester ini cukup menyenangkan. Hal ini
dikarenakan setiap saat ada saja inovasi yang unik yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah ini. Misalnya saja, dalam penyampaian salah satu materi
Psikologi Belajar, dosen pengampu tidak memberikan presentasi kelompok, atau
pun ceramah seperti dosen mata kuliah lain, melainkan beliau membawa beberapa
kertas dan dan menyuruh mahasiswa untuk membuat sesuatu dengan se-kreative
mungkin berdasarkan bahan (kertas-kertas) yang dibawa oleh beliau. Tatapi
walaupun terkesan sepele tetap ada saja pelajaran yang dapat dipetik dari
kegiatan belajar saat itu. Selain mengenai kegiatan dan metode belajar yang
diberikan saya juga sangat senang dengan mata kuliah ini, karena sejak saya
masuk kedalam Fakultas Psikologi, semua buku bacaan untuk mahasiswa rata-rata
berbahasa Inggris, hal ini tentu sangat menyulitkan bagi saya pribadi, karena
saya menyadari kualitas bahasa Inggris saya yang sangat buruk. Tetapi dalam
mata kuliah ini buku yang digunakan berbahasa Indonesia dengan terjemahan yang
mudah dimengerti. Selain itu saya merasa dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Belajar sangat pengertian terhadap mahasiswanya, hal ini dapat dilihat dari
cara dosen memberikan tugas terhadap mahasiswa. Mahasiswa hanya diberi tugas
untuk mem-posting apa yang akan mereka pelajari atau apa yang sudah mereka
pelajari, dan kemudian diposting kedalam blog masing-masing. Jika dibandingkan
dengan mata kuliah lain yang menuntut adanya makalah, presentasi, menerjemahkan
text book, tugas yang bertumpuk setiap minggu, tugas UTS, tugas UAS, dll tentu
tugas dalam mata kuliah Psikologi Belajar tidak sebanding dengan itu semua.
Saya ambil salah satu contoh mata kuliah yang saya ikuti disemester ini, adalah
mata kuliah PPSDM. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa tidak dianjurkan untuk
membuat makalah, melainkan membuat power point dan presentasi, walaupun tidak
membuat makalah, tentu saya juga harus menerjemahkan text book untuk mengetahui
apa yang harus saya tulis dalam slide saya. Ditambah lagi setiap minggu kami
diberikan tugas kelompok yang mengharuskan kami untuk melakukan diskusi
kelompok minimal 2 kali dalam seminggu. Belum lagi jika ada yang kurang tepat,
harus direvisi ulang. Lain lagi dalam mata kuliah Inventori Kepribadian, dalam
mata kuliah ini terlalu banyak tugas yang diberikan, selain banyak, tugas yang
diberikan cukup sulit dan butuh pemahaman yang cukup ekstra (menurut saya).
Jika saya
melihat yang ingin ditunjukan oleh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Belajar
(Ibu Dina) adalah nilai dari sebuah kemauan untuk belajar. Mengapa saya menilai
demikian, hal ini saya simpulkan karena beliau tidak terlalu memfokuskan pada
materi pelajaran tetapi beliau lebih memfokuskan terhadap cara mahasiswa
memahami dan menerapkan teori Psikologi Belajar dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan saja saat
mahasiswa tidak mengomentari posting yang beliau berikan pada grup Psikologi
Belajar, dari hal demikian beliau menunjukan kepada mahasiswa bahwa ada proses
belajar dalam fenomena tersebut, ada teori yang dapat membahas penyebab perilaku
tersebut terjadi. Lalu pada saat kelas pasif, beliau juga menunjukkan bahwa ada
teori belajar yang dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya kepasifan
tersebut. Sehingga dari kedua fenomena ini, saya melihat jelas bahwa Ibu Dina
ingin mahasiswanya kritis dalam menanggapi sebuah fenomena dan teori belajar,
tidak hanya mengetahui teori saja, tetapi tau apa contoh nyata teori tersebut.
Jika
dianalisis dengan salah satu teori Psikologi Belajar, saya akan menganalisis
dengan teori belajar Jean Piaget. Untuk memahami gagasan tentang belajar yang
memadai, kita pertama-tama harus menjelaskan bagaimana individu bias
mengkonstruksi dan menciptakan, bukan hanya bagaimana dia mengulangi dan
meniru. (Piaget, 1970b). Seperti dikatakan dalam buku, tujuan dari karya Piaget
adalah menemukan karakteristik logika alamiah, logika bertindak, berbicara,
berpikir dalam berbagai macam bentuk. Menurut teori Piaget, mengetahui adalah
sebuah proses, ia berkembang melalui adaptasi individual terhadap lingkungan
dan ia terus menerus berubah. Piaget juga mengatakan bahwa mengetahui
(pengetahuan) dan tidakan kecerdasan adalah proses yang satu dan sama yang
berubah melalui interaksi dengan lingkungan.
Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, hakikat pengetahuan adalah mengetahui, dain ia adalah sebuah proses yang diciptakan melalui aktivitas pemelajar. Pengetahuan berasal dari pengalaman mentransformasi realitas melalui interaksi dengannya, hal ini telah ditunjukkan oleh Ibu Dina dengan cara mengajak Mahasiswa untuk kritis dan tanggap dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam Psikologi Belajar, misalnya saja ketika mahasiswa tidak mengomentari posting yang beliau berikan di grup, ketika mahasiswa tidak menjawab ketika ibu bertanya, dll.
Selain itu menurut Piaget dalam menciptakan pengetahuan, individu dan objek berpadu dan tidak dapat dipisahkan, hal ini dapat dilihat dari cara Ibu Dina memanfaatkan segala fasilitas yang terlihat tidak begitu penting seperti kertas dan sertifikat-sertifikat. Dari situ dapat dilihat bahwa mahasiswa Psikologi Belajar diajak untuk memahami pelajaran atau materi dengan cara memanfaatkan objek yang terlihat tidak penting. Individu disadarkan bahwa setiap objek atau kejadian dapat dibahas melalui teori Psikologi Belajar karena segala sesuatu proses yang ada pada makhluk hidup adalah peristiwa yang saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan.Selain itu dapat dilihat dari cara mahasiswa mengumpulkan tugas, hanya Psikologi Belajar yang mengumpulkan tugas dengan cara memposting diblog, hal ini menunjukan bahwa banyak sarana dan objek yang dapat digunakan untuk menciptakan pengetahuan.
Menurut teori Piaget, kecerdasan manusia dan organisme berfungsi serupa. Keduanya adalah sistem terorganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan. Mereka Juga membangun struktur yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan.Saya melihat dalam mata kuliah Psikologi Belajar, Ibu Dina merasa bahwa mahasiswa semester 5 sudah seharusnya memiliki kecerdasan yang sama dengan usianya (dewasa) jadi beliau tidak terlalu menekankan pada teori, beliau tidak memberikan tugas atau cara belajar seperti perkuliahan lain, beliau lebih menekankan cara mahasiswa untuk menerapkan teori atau ilmu yang selama ini mereka pelajari kepada kehidupan langsung. Misalnya saat mahasiswa ditugaskan untuk mengobservasi salah satu SMK dikota Medan. Dengan observasi tersebut Ibu Dina ingin mengenalkan kepada mahasiswa bahwa seperti itu lah kira-kira aplikasi dari teori belajar, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan oleh kita (mahasiswa yang mengmbil mata kuliah psikologi belajar) untuk meningkatkan dan memperbaiki cara belajar yang mungkin kurang baik dan efektif selama ini.
Minggu, 09 Desember 2012
Analisis hasil observasi di SMK Tritech Informatika
1. Nama Observer :
Christian Yosie Wahyuni Simbolon
NIM Observer : 10-099
2. Kelas yang diobservasi : Kelas XI MM4 (2-5)
3. Mata Pelajaran : IPA
Nama Guru : Ibu Ainun
4. Waktu mengobservasi : 11:45-12:20
Durasi observasi : (35 menit)
NIM Observer : 10-099
2. Kelas yang diobservasi : Kelas XI MM4 (2-5)
3. Mata Pelajaran : IPA
Nama Guru : Ibu Ainun
4. Waktu mengobservasi : 11:45-12:20
Durasi observasi : (35 menit)
5. Jumlah siswa : 22
orang
6. Media pembelajaran guru : Laptop, papan tulis, spidol, TV LCD dan buku pedoman.
7. Media pembelajaran siswa : Laptop, buku dan alat tulis.
8. Situasi fisik kelas :
6. Media pembelajaran guru : Laptop, papan tulis, spidol, TV LCD dan buku pedoman.
7. Media pembelajaran siswa : Laptop, buku dan alat tulis.
8. Situasi fisik kelas :
* Ukuran kelas sekitar 5x6 meter
* Ada sebuah TV berukuran yang digunakan untuk menggantikan LCD.
* Ada sebuah papan tulis yang berukuran kira-kira 2x3 meter
* Meja guru terletak di sudut depan kelas sebelah kanan
* Ada 2 buah AC (mati)
* 1 buah kipas pembuang udara yang terletak diatas papan tulis (mati)
* Ruang kelas tidak memiliki jendela dan ventilasi
* Ada 3 lampu panjang, tetapi hanya 2 lampu yang dihidupkan
* Ada 1 buah jam dinding bulat di depan kelas
* Dinding kelas (pintu masuk) terbuat dari kaca
* Kelas menggunakan kursi chitose jadi tidak menggunakan meja lagi
* Ada sebuah TV berukuran yang digunakan untuk menggantikan LCD.
* Ada sebuah papan tulis yang berukuran kira-kira 2x3 meter
* Meja guru terletak di sudut depan kelas sebelah kanan
* Ada 2 buah AC (mati)
* 1 buah kipas pembuang udara yang terletak diatas papan tulis (mati)
* Ruang kelas tidak memiliki jendela dan ventilasi
* Ada 3 lampu panjang, tetapi hanya 2 lampu yang dihidupkan
* Ada 1 buah jam dinding bulat di depan kelas
* Dinding kelas (pintu masuk) terbuat dari kaca
* Kelas menggunakan kursi chitose jadi tidak menggunakan meja lagi
* Kelas kotor dan tempat duduk tidak beraturan
9. Alat observasi : Alat tulis (pensil dan kertas)
9. Alat observasi : Alat tulis (pensil dan kertas)
Analisis Hasil Observasi
Tabel 5.10 (Kapabilitas yang akan dipelajari)
No
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Medium
Untuk Pembelajaran
|
Aktivitas
di Kelas
|
1.
|
Menarik perhatian
|
Komunikasi oleh
guru
|
Guru meminta murid untuk meng-close semua aktivitas (fb, twitter,
dll) yang tidak berhubungan dengan pelajaran saat itu (bagi murid yang
menggunakan laptop).
|
2.
|
Memberi informasi tujuan kepada
pemelajar
|
Komunikasi oleh
guru
|
Sebelum memulai materi, guru terlebih
dahulu menjelaskan apa yang akan mereka pelajari dan apa manfaat dari materi
mereka saat itu.
|
3.
|
Menstimulasi ingatan atas hal-hal yang
telah dipelajari sebelumnya
|
Komunikasi oleh
guru
|
Pada saat itu guru tidak melakukan hal
ini, mungkin karena Cuma 1les, maka guru tidak melakukan hal ini.
|
4.
|
Menyajikan stimulus secara jelas
|
Transparansi dan
komunikasi oleh guru
|
Guru menjelaskan mengapa mereka
mempelajari materi tersebut (kesadahan air) dan apa-apa saja yang menjadi
pagian dari materi tersebut.
|
5.
|
Memberi bimbingan belajar
|
Transparansi dan diskusi kelompok
Permainan akademik
|
Guru menceritakan setiap sub bab dari
materi yang mereka pelajari dengan jelas.
Hal ini tidak dapat dilakukan karena
terbatasnya waktu yang mereka miliki saat itu.
|
6.
|
Memunculkan kinerja
|
Bahan cetak
|
Anak diberikan penjelasan singkat
tentang apa yang sedang mereka pelajari dan apa contoh dalam kehidupan nyata
yang dapat mereka lalukan.
|
7.
|
Memberi tanggapan /umpan balik
|
Diskusi kelompok dan komunikasi guru
|
Guru tidak dapat melakukan hal ini dikarenakan
waktu, tetapi guru tetap memberi kesempatan pada murid untuk bertanya
kepadanya.
|
8.
|
Performa ases
|
Materi cetak
|
Dalam hal ini guru tidak memberika
materi/bahan bacaan terhadap anak, guru hanya menjelaskan materi dengan
menggunakan papan tulis serta buku panduan yang dimilikinya.
|
9.
|
Memberi retensi dan transfer group
diskusi
|
Membuka diskusi
|
Guru tidak melakukan transfer ilmu
dalam kelompok karena guru memang tidak membentuk kelompok diskusi saat itu.
|
HASIL OBSERVASI
Selain dari tabel diatas, dari hasil
observasi yang saya lakukan dalam kelas XI MM4 saya membedakan
antara guru dan murid. Dengan hasil sebagai berikut:
Guru
Guru dalam kelas ini adalah
seorang guru perempuan yang mengampu mata pelajaran Sains (IPA). Sebelum dia
memulai materi pelajaran dia meluangkan waktunya sekitar 10-15 menit untuk
mengecek PR murid-muridnya. Jika ada murid yang tidak mengumpulkan tugas maka
dia akan memberikan hukuman (cubitan dan omelan) bagi murid yang tidak
mengerjakan/mengirimkan tugas melalui email (softcopy) atau makalah (hardcopy).
Dalam mengajar, ibu ini terlebih dahulu menjelaskan apa yang akan mereka
pelajari dan apa guna pelajaran yang sedang mereka pelajari sekarang.
Murid
Saya melihat dari antara 22 murid
hanya sekitar 8-10 murid saja yang benar-benar tenang dalam kelas dan
memberikan perhatian penuh pada guru yang ada didepan kelas. Saya merasa hal
ini karena guru kurang tegas saat memperingatkan murid untuk tenang, atau
karena guru tersebut mereka kenal sebagai guru yang baik dan bersahabat, jadi
timbullah rasa sepele yang diberikan murid kepada guru tersebut.
TESTIMONI
Saat saya pertama masuk kedalam gedung sekolah tersebut saya merasa binggung juga melihat bangunan sekolah tersebut, saya sempat berpikir mana ya kelasnya, mungkin diatas, atau didalam. Tetapi saya salah, ternyata kelas-kelas yang awalnya saya kira tempat praktik itu adalah kelas mereka belajar.
Saya merasa SMA Tritech Infirmatika sudah cukup
baik dalam hal fasilitas. Hanya saja secara pribadi saya kurang nyaman jika
belajar dengan pintu kaca dan suasana ruangan yang menurut saya cukup sempit
dan terlihat seperti tempat bimbel (bimbingan belajar). Jika mengenai hubungan
guru dengan murid saya sangat senang melihatnya, karena guru cukup mampu untuk
berinteraksi dan membawa diri dalam menghadapi murid-murid yang masih remaja.
Hal ini dapat saya lihat dari cara guru dan murid bercanda, marah, dan juga
mengajar. Hanya saja saya tidak terlalu suka cara guru mengendalikan kelas,
karena guru tersebut hanya sekedar mengatakan “heh, suara kalian itu rebut
kali” tanpa memberikan sebuah tindakan yang tegas untuk menenangkan 6 anak
laki-laki yang duduk dipojok belakang kelas.
Blog Archive
Followers
About Me
About
Labels
- Pedadogi (1)
- Tugas 1 Psikologi Belajar (1)
- Tugas Kelompok 1 (1)
- Tugas kelompok 2 (1)
- Tugas Mini Proyek (1)
Diberdayakan oleh Blogger.