Berkaitan dengan perbandingan pemberian tugas pada mata kuliah
Psikologi Belajar dengan mata kuliah lain di semester ini
Secara
pribadi, saya sangat senang dengan mata kuliah Psikologi Belajar. Saya merasa
apa yang saya pelajari selama hampir 1 semester ini cukup menyenangkan. Hal ini
dikarenakan setiap saat ada saja inovasi yang unik yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah ini. Misalnya saja, dalam penyampaian salah satu materi
Psikologi Belajar, dosen pengampu tidak memberikan presentasi kelompok, atau
pun ceramah seperti dosen mata kuliah lain, melainkan beliau membawa beberapa
kertas dan dan menyuruh mahasiswa untuk membuat sesuatu dengan se-kreative
mungkin berdasarkan bahan (kertas-kertas) yang dibawa oleh beliau. Tatapi
walaupun terkesan sepele tetap ada saja pelajaran yang dapat dipetik dari
kegiatan belajar saat itu. Selain mengenai kegiatan dan metode belajar yang
diberikan saya juga sangat senang dengan mata kuliah ini, karena sejak saya
masuk kedalam Fakultas Psikologi, semua buku bacaan untuk mahasiswa rata-rata
berbahasa Inggris, hal ini tentu sangat menyulitkan bagi saya pribadi, karena
saya menyadari kualitas bahasa Inggris saya yang sangat buruk. Tetapi dalam
mata kuliah ini buku yang digunakan berbahasa Indonesia dengan terjemahan yang
mudah dimengerti. Selain itu saya merasa dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Belajar sangat pengertian terhadap mahasiswanya, hal ini dapat dilihat dari
cara dosen memberikan tugas terhadap mahasiswa. Mahasiswa hanya diberi tugas
untuk mem-posting apa yang akan mereka pelajari atau apa yang sudah mereka
pelajari, dan kemudian diposting kedalam blog masing-masing. Jika dibandingkan
dengan mata kuliah lain yang menuntut adanya makalah, presentasi, menerjemahkan
text book, tugas yang bertumpuk setiap minggu, tugas UTS, tugas UAS, dll tentu
tugas dalam mata kuliah Psikologi Belajar tidak sebanding dengan itu semua.
Saya ambil salah satu contoh mata kuliah yang saya ikuti disemester ini, adalah
mata kuliah PPSDM. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa tidak dianjurkan untuk
membuat makalah, melainkan membuat power point dan presentasi, walaupun tidak
membuat makalah, tentu saya juga harus menerjemahkan text book untuk mengetahui
apa yang harus saya tulis dalam slide saya. Ditambah lagi setiap minggu kami
diberikan tugas kelompok yang mengharuskan kami untuk melakukan diskusi
kelompok minimal 2 kali dalam seminggu. Belum lagi jika ada yang kurang tepat,
harus direvisi ulang. Lain lagi dalam mata kuliah Inventori Kepribadian, dalam
mata kuliah ini terlalu banyak tugas yang diberikan, selain banyak, tugas yang
diberikan cukup sulit dan butuh pemahaman yang cukup ekstra (menurut saya).
Jika saya
melihat yang ingin ditunjukan oleh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Belajar
(Ibu Dina) adalah nilai dari sebuah kemauan untuk belajar. Mengapa saya menilai
demikian, hal ini saya simpulkan karena beliau tidak terlalu memfokuskan pada
materi pelajaran tetapi beliau lebih memfokuskan terhadap cara mahasiswa
memahami dan menerapkan teori Psikologi Belajar dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan saja saat
mahasiswa tidak mengomentari posting yang beliau berikan pada grup Psikologi
Belajar, dari hal demikian beliau menunjukan kepada mahasiswa bahwa ada proses
belajar dalam fenomena tersebut, ada teori yang dapat membahas penyebab perilaku
tersebut terjadi. Lalu pada saat kelas pasif, beliau juga menunjukkan bahwa ada
teori belajar yang dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya kepasifan
tersebut. Sehingga dari kedua fenomena ini, saya melihat jelas bahwa Ibu Dina
ingin mahasiswanya kritis dalam menanggapi sebuah fenomena dan teori belajar,
tidak hanya mengetahui teori saja, tetapi tau apa contoh nyata teori tersebut.
Jika
dianalisis dengan salah satu teori Psikologi Belajar, saya akan menganalisis
dengan teori belajar Jean Piaget. Untuk memahami gagasan tentang belajar yang
memadai, kita pertama-tama harus menjelaskan bagaimana individu bias
mengkonstruksi dan menciptakan, bukan hanya bagaimana dia mengulangi dan
meniru. (Piaget, 1970b). Seperti dikatakan dalam buku, tujuan dari karya Piaget
adalah menemukan karakteristik logika alamiah, logika bertindak, berbicara,
berpikir dalam berbagai macam bentuk. Menurut teori Piaget, mengetahui adalah
sebuah proses, ia berkembang melalui adaptasi individual terhadap lingkungan
dan ia terus menerus berubah. Piaget juga mengatakan bahwa mengetahui
(pengetahuan) dan tidakan kecerdasan adalah proses yang satu dan sama yang
berubah melalui interaksi dengan lingkungan.
Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, hakikat pengetahuan adalah mengetahui, dain ia adalah sebuah proses yang diciptakan melalui aktivitas pemelajar. Pengetahuan berasal dari pengalaman mentransformasi realitas melalui interaksi dengannya, hal ini telah ditunjukkan oleh Ibu Dina dengan cara mengajak Mahasiswa untuk kritis dan tanggap dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam Psikologi Belajar, misalnya saja ketika mahasiswa tidak mengomentari posting yang beliau berikan di grup, ketika mahasiswa tidak menjawab ketika ibu bertanya, dll.
Selain itu menurut Piaget dalam menciptakan pengetahuan, individu dan objek berpadu dan tidak dapat dipisahkan, hal ini dapat dilihat dari cara Ibu Dina memanfaatkan segala fasilitas yang terlihat tidak begitu penting seperti kertas dan sertifikat-sertifikat. Dari situ dapat dilihat bahwa mahasiswa Psikologi Belajar diajak untuk memahami pelajaran atau materi dengan cara memanfaatkan objek yang terlihat tidak penting. Individu disadarkan bahwa setiap objek atau kejadian dapat dibahas melalui teori Psikologi Belajar karena segala sesuatu proses yang ada pada makhluk hidup adalah peristiwa yang saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan.Selain itu dapat dilihat dari cara mahasiswa mengumpulkan tugas, hanya Psikologi Belajar yang mengumpulkan tugas dengan cara memposting diblog, hal ini menunjukan bahwa banyak sarana dan objek yang dapat digunakan untuk menciptakan pengetahuan.
Menurut teori Piaget, kecerdasan manusia dan organisme berfungsi serupa. Keduanya adalah sistem terorganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan. Mereka Juga membangun struktur yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan.Saya melihat dalam mata kuliah Psikologi Belajar, Ibu Dina merasa bahwa mahasiswa semester 5 sudah seharusnya memiliki kecerdasan yang sama dengan usianya (dewasa) jadi beliau tidak terlalu menekankan pada teori, beliau tidak memberikan tugas atau cara belajar seperti perkuliahan lain, beliau lebih menekankan cara mahasiswa untuk menerapkan teori atau ilmu yang selama ini mereka pelajari kepada kehidupan langsung. Misalnya saat mahasiswa ditugaskan untuk mengobservasi salah satu SMK dikota Medan. Dengan observasi tersebut Ibu Dina ingin mengenalkan kepada mahasiswa bahwa seperti itu lah kira-kira aplikasi dari teori belajar, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan oleh kita (mahasiswa yang mengmbil mata kuliah psikologi belajar) untuk meningkatkan dan memperbaiki cara belajar yang mungkin kurang baik dan efektif selama ini.