Saat SMA, saya tinggal disebuah asrama khusus putri. Diasrama itu ada peraturan setiap malam harus belajar didalam ruang belajar mulai dari pukul 18:00 sampai pukul 20:30. Malam itu saya sedang malas sekali belajar, dan kebetulan saya sedang tidak ada tugas, begitu pula dengan teman sebangku saya. Jadi kami memutuskan untuk mengobrol tetapi dengan suara yang pelan, agar tidak mengganggu teman-teman yang lain dan juga agar tidak ketahuan oleh suster pengawas. Tetapi ternyata suster itu sudah memperhatikan kami yang dari awal tidak niat belajar. Setelah selesai belajar, dan bersiap-siap untuk berdoa penutup, dia menegur kami berdua ditengah-tengan 150 orang teman-teman yang lain. Kami berdua sangat malu dan merasa tidak enak hati dengan teman-teman yang lain dan juga dengan suster pengawas tersebut. Mulai sejak itu saya tidak berani lagi bermain-main didalam ruang belajar tersebut.
Dari pengalaman tersebut saya merasa teguran yang diberikan oleh suster itu kepada saya sebagai reinforcement negative, karena dia menegur saya dan teman saya didepan teman-teman yang lain, hal itu membuat saya merasa malu, dan karena adanya rasa malu terhadap teman-teman yang lain, saya jadi jera untuk melakukan hal tersebut dikemudian hari.
0 komentar:
Posting Komentar